Artikel Learning Management System




Artikel ini disusun untuk membuat pembaca mengerti pengertian Learning Management System (biasa disingkat LMS) secara lengkap lalu mengetahui fitur yang tersedia dalam aplikasi LMS (Learning Management System), Kemudian dapat menggunakannya dalam pembelajaran sebagai media alternatif selain tatap muka langsung di kelas, atau alternatif lain dalam pembelajaran.  Dan lebih khusus lagi dapat mengetahui kondisi pembelajaran di SMK N 2 Gedangsari berbasis LMS guna memberi masukan untuk optimalisasi pembelajaran yang mungkin untuk terus dapat dikembangkan.
Menurut Wikipedia, LMS merupakan sistem untuk mengelola catatan pelatihan dan pendidikan, perangkat lunaknya untuk mendistribusikan program melalui internet dengan fitur untuk kolaborasi secara online.
Menurut Courts dan Tucker (2012), LMS adalah aplikasi yang digunakan untuk mengelola pembelajaran, mengirimkan konten, (Content Delivery System), dan melacak aktivitas daring seperti memastikan kehadiran dalam kelas maya, memastikan waktu pengumpulan tugas, dan melacak hasil pencapaian siswa.
Menurut Kerschenbaum (2009) dalam LMS Selection Best Practices, LMS adalah sebuah aplikasi yang berfungsi mengadministrasian secara otomatis berbagai kegiatan pembelajaran. LMS atau yang lebih dikenal dengan Learning Management System adalah suatu perangkat lunak atau software untuk keperluan administrasi, dokumentasi, laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan secara online (terhubung ke internet), E-learning dan materi-materi pelatihan. Dan semua itu dilakukan dengan online.
Aplikasi LMS dalam sistem manajemen pendidikan di sekolah meliputi :

  1.  Students self-service (misalnya, registrasi siswa secara mandiri yang dibimbing  toolman atau guru)
  2. Penyediaan pembelajaran online (misalnya, pelatihan berbasis komputer, membaca pembelajaran & memahami materi pelajaran)
  3.  Penilaian online oleh guru
  4.  Manajemen pendidikan profesional berkelanjutan oleh Kepala sekolah atau Supervisor pendidikan. 
  5.  Pembelajaran kolaboratif (misalnya, berbagi aplikasi, diskusi kelas, pembelajaran bersama guru yang serumpun, atau tugas terstruktur berbasis “online”)
  6.   Pelatihan manajemen sumber daya (misalnya, instruktur, fasilitas, peralatan).
  7.  Publikasi pembelajaran untuk meningkatkan dan mendukung program pengajaran di kelas dan menawarkan kursus untuk populasi yang lebih besar yaitu seluruh dunia.
     
Fitur – fitur LMS
Fitur-fitur yang terdapat dalam LMS pada umumnya antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Administrasi, yaitu informasi tentang unit-unit terkait dalam proses belajar mengajar :
·         Tujuan dan sasaran pembelajaran
·         Silabus
·         Metode pengajaran
·         Daftar referensi atau bahan bacaan
·          Jadwal pelajaran
·         Guru pengampu
·         Tugas
·         Jadwal ujian
·         Jadwal ekstrakulikuler
·         Dll
   2.  Penyampaian materi dan kemudahan akses ke sumber referensi :
·         Diktat dan catatan pelajaran
·         Bahan presentasi
·         Contoh ujian semester, UNAS, USBN, dan soal latihan
·         FAQ (Frequently Asked Questions)
·         Sumber-sumber referensi untuk pengerjaan tuga
·         Situs-situs yang terkait dengan pembelajaran
·         Artikel-artikel dalam jurnal online
·         E-book
·         Dll
3       3.  Penilaian:
·         Penilaian nilai ulangan dan tugas
4      4. Ujian online
5      5. Pengumpulan feedback dan saran
6      6. Komunikasi :
·         Forum diskusi online untuk guru dan siswa
·         Mailing list diskusi
·          Chat

Jenis-jenis  LM
Jenis-jenis LMS yang biasa kita ketahui meliputi :
1.       Moodle
Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam "ruang kelas" digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan Moodle, kita dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain. Moodle itu sendiri adalah singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment.
2.       Dokeos
Dokeos adalah jenis dari sekian banyak LMS yang berkembang. Dokeos adalah elearning tools untuk aplikasi berbasis web. Dokeos ini gratis dan dokeos adalah software yang direlease oleh GNU GPL dan pengembangannya didukung oleh dunia internasional. Sistem operasinya bersertifikasi yang bisa digunakan sebagai konten dari sistem managemen untuk pendidikan. Contennya meliputi distribusi bahan pelajaran, kalender, progres pembelajaran, percakapan melalui text/audio maupun video, latihan dan test, serta menyimpan catatan.
3.       Sakai
Sakai dipergunakan untuk mendukung pengajaran dan pembelajaran, kolaborasi kelompok ad hoc, dan mendukung untuk kolaborasi riset dan portofolio. Sakai bersifat di buat dan dipelihara oleh the sakai community. Model pembangunan sakai disebut community source karena banyak develover membangun sakai merupakan community dari organisasi–organisasi yang mengadopsi dan mempergunakan sakai.
4.       Olat
Olat adalah singkatan dari Pembelajaran Online Dan Pelatihan. Ini adalah sebuah aplikasi web - yang disebut Sistem Manajemen Pembelajaran yang mendukung setiap jenis pembelajaran online, pengajaran, dan les dengan beberapa pendidikan. Olat adalah perangkat lunak bebas dan open source. Olat memiliki dukungan untuk berbagai standar e-learning seperti IMS (IMS Content Packaging, SCORM. Dengan versi 4.0, banyak add-ons telah diperkenalkan ke sistem, yang membuatnya sangat mudah untuk memperluas fungsionalitas LMS. Dengan versi 5.0, fitur baru seperti Wiki, Calendar, AJAX Modus Beta  IMS QTI) dan fulltext Cari telah dilaksanakan. Versi 6.0 terdiri layout baru dan ditingkatkan berdasarkan evaluasi kegunaan.  Sebuah versi berikutnya menyediakan skalabilitas penuh, berarti Olat dapat dijalankan pada sekelompok server. Olat 7.0 menambahkan banyak fitur baru, seorang penyihir kursus ditambah penerapan standar penting seperti REST API, IMS Dasar LTI dan IMS QTI 2.1.
5.       aTutor
aTutor adalah sebuah LMS yang dirancang dengan kemampuan akses cepat dan kemudahan adaptasi. Admin dapat menginstall (juga mengupdate) aTutor, mengatur tema baru, dan dengan mudah mengembangkan semua fungsinya dengan modul fitur dengan mudah dan cepat. Siswa dapat dengan  cepat menambahkan, mengemas, dan mendistribusi ulang konten instruksi berbasis Web, dengan mudah mengimpor konten paket kemasan baru dan menggabungkan kursus secara online. Siswa belajar dalam lingkungan pembelajaran adaptif.

Sebenarnya Learning Management System ini sudah dapat diaplikasikan di SMK N 2 Gedangsari. Mengingat SMK N 2 Gedangsari telah memiliki jaringan internet yang memadai. Adanya sarana dan prasarana yang cukup (ada 2 labolatorium Komputer dan puluhan Laptop) serta PC yang diletakkan di tempat-tempat strategis (Perpustakaan, kantor guru, kantor TU, dan lab yang lain).
Namun pelaksanaannya kurang optimal meskipun sudah sudah terlaksana, misalnya dalam publikasi pembelajaran, administrasi pembelajaran, dan penyampaian bahan ajar. Hal ini terkendala oleh Sumber daya pengelola yang tidak focus terhadap operasional LMS, karena tenaga komputer/jaringan adalah guru pengampu pelajaran yang hanya berjumlah 1 orang.
Kendala yang lain adalah daya ases siswa yang rendah. Siswa di SMK N 2 Gedangsari Gunungkidul  adalah 70% siswa miskin yang secara teknologi tidak memiliki gadget yang digunakan untuk mengases internet. Penggunaan internet praktis hanya disekolah dengan waktu yang sangat terbatas.
Untuk optimalisasi penggunaan LMS di SMK N 2 Gedangsari sangat diharapkan masukan dan saran pembaca guna pembelajaran yang lebih baik. Ditunggu sharing dan sarannya…terima kasih.

Alwi Mushthofa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com