Penerapan Pembelajaran Berbasis Game



Memilih Pembelajaran Berbasis Game
Pengaruh berbagai model pemainan yang berkembang saat ini terkadang membuat orang tua  dan guru khawatir terhadap perkembangan anak dan peserta didik mereka. Padahal jika game dikelola dengan baik maka hasil yang di dapat akan luar biasa. Setiap orang, baik besar maupun kecil, tua maupun muda pada dasarnya menyukai game. Hal ini dapat dimengerti, karena dalam game terdapat unsur rekreasi dan tantangan sehingga dapat menhilangkan stress.  Bahkan untuk anak-anak game merupakan media yang sangat baik untuk belajar. Melalui proses bermainlah sebagian besar kterampilan dan kemampuan yang dimiliki anak tersebut.
Atas dasar uraian di atas, maka sangat tepat jika guru memilih menggunakan game dalam proses pembelajaran yang dilakukannya. Melalui game diharapkan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru bisa berlangsung dengan aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan.
Menurut Wikipedia pembelajaran berbasis game adalah game yang didesain khusus untuk mengajar orang-orang materui tertentu, menjelaskan konsep-konsep, menguatkan pengembangan, memahami suatu peristiwa sejarah atau budaya, atau memberi bantuan kepada orang-orang tersebut suatu keterampilan sebagaimana yang mereka mainkan. Sedangkan dalam web game base learning pembelajaran berbasis game didefinisikan sebagai pembelajaran yang menggunakan latiha kompetitif, baik mempertandingkan peserta didik satu sama lain untuk membuat mereka menantang diri sendiri untuk memotivasi mereka belajar  lebih baik. Berdasarkan pada  dua pengertian di atas, maka pembelajaran berbasis game adalah game yang didesain untuk mengajar peserta didik materi atau keterampilan tertentu dengan cara mempertandingkan peserta didik satu sama lain atau menantang diri sendiri dengan tujuan mereka lebih termotivasi dalam belajar.
Banyak manfaat yang dapat diambil dari pembelajaran berbasis game untuk membentuk kemampuan peserta didik dalam berbagai aspek pembelajaran, mulai dari aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor.
Dalam aspek psikomotor game dapat meningkatkan kemampuan motoric peserta didik, baik motoric kasar maupun motoric halus. Selain itu permaina juga dapat meningkatkan kepekaan dari masing-masing panca indera yang dimiliki anak. Pada aspek afektif, game dapat meningkatkan karakter peserta didik. Melalui bermain peserta didik dapat melattih berkomunikasi, kerjasama, tanggungjawab, sportifitas dan lain-lain.
Game juga mempunyai peran besar dalam perkembangan kognitif peserta didik. Misalnya dalam game tebak-tebakan, anak dituntut untuk mengingat banyak sekali fakta yang sulit dilakukan jika tidak dalam kondisi bermain. Hal itu tentu sangat sulit terjadi jika dilakukan secara ceramah atau metode lainnya.
Pembelajaran berbasis game termasuk pembelajaran yang mengakomodasi semua teori belajar yang ada. Pembelajaran dengan game dapat digunakan secara umum, baik untuk teori behaviorisme, kognitivisme, maupun psikologi sosial. Karena peserta didik merasa senang berpartisipasi aktif dalam game tersebut. Dengan demikian, penggunaan pembelajaran berbasis game di kelas dapat diertanggungjawabkan secara teoritis. Pembelajaran dengan game (game) yang dimaksud dalam artikel ini adalah yang berbasis computer / internet.
Berikut beberapa alamat situs game yang dapat diakses baik digunakan secara online maupun download yang digunakan secara offlin, baik situs dari manca maupun asli Indonesia:
·         http://www.plimbi.com
·         http://www.brainpop.com
·         http://www.uen.org.com
·         http://abcya.com
·         http://funbrain.com
Penerapan pembelajaran dengan memasukkan game, apabila dikelola dengan baik, akan menghasilkan hal-hal positif dalam belajar. Game beajar, jika dimanfaatkan secara bijak dapat menyingkirkan keseriusan yang terhambat, menghilangkan stress dalam lingkungan belajar, mengajak orang terlibat penuh dan meningkatkan proses belajar.
Agar pembelajaran berbasis game memiliki nilai tambah, maka harus memenuhi beberapa syarat, yaitu :
·         Terkait langsung dengan dunia kerja/dunia peserta didik,
·         Mengajari peserta didik cara berfikir, mengakses informasi, bereaksi, memahami, berkembang, dan menciptakan nilai dunia nyata bagi diri mereka sendiri dan organisasi mereka secara terus-menerus,
·         Sangat menyenangkan dan menasyikan, namun tidak sampai membuat peserta didik tampak bodoh atau dangkal,
·         Membebaskan peserta didik untuk bekerja sama,
·         Menantang, namun tidak sampai membuat peserta didik kecewa dan kehilangan akal,
·         Menyediakan cukup waktu untuk merenung, memberikan umpan balik, berdialog dan berintegrasi.
Pembelajaran berbasis game mempunyai beberapa kelebihan, yaitu ;
·         Menyediakan aktivitas pembelajaran yang atraktif, karena dalam permaina peserta didik merasa senang dan cenderung aktif,
·         Bersifat menghibur, artinya pembelajaran tidak dilakukan seperti biasanya sehingga peserta didik lebih tertarik melakukannya dan
·         Menciptakan suasana yang menyenagkan dan rilek sehingga dapat membantu peserta didik mencapai tujuan yang ditetapkan. Game yang tepat pada waktu yang tepat dan orang yang tepat dapat membuat pembelajaran menyenangkan dan menarik, memberikan tujuan berguna yang dapat menguatkan pembelajaran, bahkan dapat menjadi semacam tujuan dan ukuran bagi peserta didik.
Namun, jika pembelajaran berbasis game tidak didesan dan dikelola dengan baik akan muncul beberapa kelemahan, yaitu :
·         Adanya kompetisi dapat berdampak kontra produktif bagi peserta didik yang tidak suka berkompetisi atau peserta didik yang lemah dalam penguasaan materi atau keterampilan yang dilatihkan,
·         Peserta didik dapat terjebak hanya pada kesenangan bermain dan melupakan tujuan belajarnya,
·         Peserta didik hanya menghabiskan waktu untuk jalannya game, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai seluruhnya.
Game dalam belajar bukanlah tujuan, melainkan sebagai sarana untuk mencapai tujuan, yaitu meningkatkan pembelajaran. Terkadang game bisa menarik, cerdik, menyenangkan, dan sangat memikat, namun tidak memberi hasil penting pada pembelajaran. Jika demikian, itu hanya membuang waktu dan harus ditinggalkan. Agar pembelajaran berbasis game yang dilakukan guru dapat mecapai tujuan yang diinginkan maka perlu diperhatikan rambu-rambu berikut :
·         Game apaun yang dilakukan harus menjadi cara/pendekatan untuk mencapi tujuan pembelajaran
·         Setiap game harus diberi peraturan yang jelas dan tegas untuk dipenuhi semua pihak.
·         Dalam game beregu, harus diupayakan pembagian kelompok secara seimbang.
·         Game sebaiknya melibatkan peserta didik sebanyak mungkin (peserta didikyang menjadi penonton perlu diberi tugas tertentu, misalnya mengatur waktu, menjumlah nilai dan lainnya)
·         Game harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan peserta didik.
·         Guru sedapat mungkin bertindak sebagai pengelola game yang dapat menumbuhkan motivasi bermain bagi pesrta didik (riang, lincah namun tegas dan tidak  memihak)
·         Sebaiknya game dihentikan ketika peserta didik masih tenggelam dalam keasyikan.
Di SMKN 2 Gedangsari pembelajaran bebasis game pelaksanaannya tidak terlalu sering, namun terkadang digunakan untuk variasi metode dan memaksimalkan peran aktif siswa dalam pembelajaran, juga bertujuan untuk memberi hiburan siswa agar pembelajaran menyenangkan.

2 komentar:

  1. Subhanallah..!
    Blog mu Saya Akui,, Amazing pak Alwi,,
    Media Game Edukasi, yang marak saat ini, perlu kita pelajari sebagai guru.. Karena rata2.. Pengembangnya bukan guru, alangkah lebih baik n tepatnya apabila materi kita disediakan game edukasi seperti di android,, mungkin akan menambah daya tarik siswa. Semoga lebih semanagt lagi kita belajar progremer game.. He
    Achmad Arifudin/14913116

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya pak arif, moga saja murid kita makin makmur...jd bisa beli android atau smartphone, or PDA...

      Hapus

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com